USM-Indonesia | Dekan Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan USM-Indonesia Taruli Rohana Sinaga,SP,.MKM; Ns.Erwin Silitonga,S.Kep,.M.Kep; Kepala Program Studi S1 Keperawatan Ns.Martalena Simamora,S.Kep,.M.Kep; mengikuti Program Matching Fund Kedaireka Stunting 2022 yang di laksanakan pelatihan kader stunting dan tim pendamping keluarga di Convention Hall Four Points by Sheraton medan (25-26/10/2022).

Kegiatan ini di gagas oleh Konsorsium Perguruan Tinggi Provinsi Sumatera Utara yang menggaet 25 kampus yang ada di Sumatera Utara (sumut) untuk mempercepat penurunan Stunting di sumatera utara (sumut). Dr. dr. Juliandi Harahap, MA, Sp.KKLP sebagai ketua tim program ini mengatakan pihaknya meminta komitmen pimpinan-pimpinan kampus yang ikut berpartisipsi. “Setelah kegiatan pertama launching program kemarin, kita meminta komitmennya dari pimpinan 25 kampus yang terlibat serta pimpinan kabupaten/kota di Sumut,” ujarnya.

Pada kegiatan ini hadir pula sekertaris BKKBN Sumatera Utara Yusrizal Batubara menganggap  kegiatan ini merupakan langkah pendekatan yang baik untuk proses mengatasi stunting di Sumatera Utara. “Nah ini merupakan langkah kedua yakni pendekatan pentahelix, dimana mengajak semua sektor untuk memberikan kepeduliannya. Termasuk kali ini bergandengan dengan perguruan tinggi, menyusun formula untuk menangani permasalahan stunting tersebut,” tuturnya.

Yusrizal juga menyampaikan ada 3.000 orang yang sedang disiapkan untuk pencegahan stunting ini. “Kita berharap kader kader yang sudah dilatih akan menurunkannya kembali ke kader berikutnya di BKKBN. Ada 3000 orang yang sedang di siapkan untuk kader pencegahan stunting ini,” pungkasnya.

Sepuluh perwakilan kabupaten yang ada di sumut juga ikut menyampaikan apresiasi dan berharap kegiatan ini memberikan dampak yang baik. Ali Boasar Lubis dari Desa Banua Tonga, Kecamatan Barumun, Kabupaten Padang Lawas mengatakan minimnya pengetahuan masyarakat pedesaan tentang stunting menjadi salah satu kendala untuk mengatasinya. Dari kaderisasi ini harapan kita bisa terus menggalakkan penurunan stunting khususnya di daerah,” ujarnya.

Tim Humas USM-Indonesia