Grab Akan Berinvestasi $700 Juta di Indonesia
Taksi berbaris dalam protes atas kompetisi dari aplikasi pemanggil mobil seperti Uber dan Grab di Jakarta pusat, Maret 2016. (AP/Achmad Ibrahim)
Perusahaan ini juga akan merekrut mantan Kapolri untuk mengawasi tata kelola perusahaan.
Perusahaan pencarian kendaraan Asia Tenggara, Grab, mengatakan hari Kamis (2/2) akan menginvestasikan US$700 juta (Rp 9,3 triliun) di Indonesia selama empat tahun mendatang, mendanai investasi terbesarnya di negara mana pun.
Inisiatif Grab di pasar terbesarnya ini akan mengintensifkan kompetisi di antara perusahaan sejenis di Indonesia. Pesaing Grab di negara ini termasuk perusahaan AS Uber Technologies Inc dan aplikasi lokal Go-Jek.
Grab akan membuka pusat penelitian dan pengembangan (litbang), memulai dana investasi baru dan mengembangkan sarana pembayaran di Indonesia. Perusahaan ini juga akan merekrut mantan kepala Kepolisian Republik Indonesia untuk mengawasi tata kelola perusahaan.
Grab mengatakan pusat litbang di Jakarta akan mengembangkan solusi-solusi lokal seperti algoritme terkait aturan lalu lintas di ibukota. Mereka juga akan menanamkan sampai $100 juta dalam perusahaan-perusahaan rintisan baru atau bakal perusahaan teknologi.
Grab, yang salah satu pendirinya adalah Anthony Tan yang lulus dari Harvard Business School, mendapat dana $750 juta September lalu, lebih dari sebulan setelah pesaingnya di Indonesia, Go-Jek, menerima $550 juta dari para investor termasuk KKR dan Warburg Pincus. [hd]