Kuliah Pakar di USM-Indonesia
Kepala BPOM RI Lakukan Kuliah Pakar di USM-Indonesia
Berkaitan dengan rangkaian rapat kerja nasional Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI di Medan (7-10/4), Kepala BPOM RI yang diwakili Rr. Maya Gustina Andarini, M.Sc lakukan kuliah pakar di Universitas Sari Mutiara (USM) Indonesia, dengan topik “Menang Saing dengan Produk Kreatif UMKM Domestik pada Era Revolusi 4.0,” bertempat di Gedung Washington Purba, Jalan Kapten Muslim 79, Medan, Selasa, (9/4/2019).
Maya Gustina yang merupakan Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik BPOM RI menyampaikan saat ini banyak produk tradisional yang beredar dijual secara online tidak sesuai standart, sehingga merugikan konsumen.
“Ini merupakan tantangan BPOM secara khusus di era revolusi 4.0, tidak hanya datang dari dalam negeri tapi juga sudah melewati batas-batas negara atau transnasional, misalnya peredaran kosmetik ilegal,” ungkap Maya.
Di sisi lain, kata Maya, produk herbal Indonesia saat ini belum banyak yang bisa menjadi keunggulan nasional. “Padahal, sesungguhnya banyak produk herbal yang tersebar di seluruh tanah air, namun kurang pengelolaan, itu sebabnya kita terus mendorong produk-produk herbal agar mampu berdaya saing dan disukai anak-anak muda, seperti Jamu tradisional,” terang Maya.
Menurut Maya, produk herbal Indonesia di pasaran saat ini masih tertinggal dibanding negara tetangga seperti Thailand. “Itu bisa dibuktikan di tempat-tempat publik seperti Bandara, yang banyak ditemui adalah Thai kosmetik,” katanya.
Rektor USM-Indonesia, Dr. Ivan Elisabeth Purba, M.Kes, dalam sambutannya merasa bangga dan terhormat BPOM RI dapat memberikan kuliah pakar di kampus USM-Indonesia ditengah-tengah kesibukan agenda Rakernas.
“Terimakasih untuk kuliah dan wawasan yang disampaikan, menghadapi revolusi 4.0 produk-produk UMKM, produk lokal harus terus didorong ‘go public’ agar mampu unggul dan berdaya saing. Karena itu, perlu berinovasi dan berkreasi untuk dapat beradaptasi terhadap perubahan,” jelas Ivan.
Dalam kegiatan ini turut hadir anggota DPD RI perwakilan Sumut, Parlindungan Purba, SH, MM, yang juga menjadi moderator diskusi. Peserta yang mayoritas mahasiswa Ilmu Kesehatan tampak sangat interaktif memberikan pertanyaan seputar produk komestik dan obat-obatan ilegal yang beredar di bawah pengawasan BPOM.
Sebagai informasi, kata Humas USM-Indonesia, Karmel Simatupang, dalam acara Rakernas BPOM kali ini, USM-Indonesia mendapatkan penghargaan nasional karena dianggap sebagai mitra kerja perguruan tinggi yang paling pro aktif diajak bekerja sama oleh BPOM RI.
Sementara itu, disela-sela kuliah pakar ini, juga dilakukan pameran (expo) produk-produk lokal seperti Andaliman dengan produk turunannya yang dikelola oleh Taman Eden, dan Mangga (mango wine) oleh Ratna Gultom dari Ecovillage Silima Lombu, Samosir.