Pembuatan Biopori Mengatasi Banjir
USM-Indonesia Pelopori Pembuatan Biopori Mengatasi Banjir Kota Medan
Universitas Sari Mutiara (USM) Indonesia mempelopori pembuatan biopori di 100 SMA-SMK di Kota Medan. Hal ini merupakan upaya dari perguruan tinggi dalam mengatasi banjir yang kerap terjadi belakangan ini khususnya di Kota Medan.
“Banjir seakan menjadi langganan. Banjir merupakan salah satu bencana alam, akan tetapi juga karena ulah warga. Perilaku warga yang membuang sampah sembarangan membuat banyak saluran air/drainase tumpat. Adanya genangan air di beberapa bagian wilayah kota pada gilirannya mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat,” kata Dr. Otniel Ketaren kordinator kegiatan dan Dosen Kesehatan Masyarakat USM-Indonesia.
Kata Otniel, USM-Indonesia merasa terpanggil untuk berperan-serta bagaimana mengurangi intensitas banjir, salah satunya adalah kegiatan kampanye pembuatan biopori. Biopori adalah lubang artifisial dipermukaan tanah dibuat sedemikian rupa sehingga membantu peresapan air sekaligus bisa dimanfaatkan untuk tempat pembusukan sampah organik menjadi kompos. Cara pembuatannya sangat sederhana, dapat dilakukan oleh rumah tangga maupun perkantor di halaman masing-masing
.USM-Indonesia mempelopori kampanye pembuatan biopori di 100 SMA/Madrasah di Kota Medan. Setiap sekolah 5 (lima) biopori percontohan dengan harapan percontohan ini dapat menjadi pemicu pembuatan biopori oleh pihak sekolah menyesuaikan dengan luas halamannya.
Menurut Rektor USM-Indonesia, Dr. Ivan Elisabeth Purba, M.Kes, lingkungan kampus USM-Indonesia telah dilengkapi biopori untuk mengurangi banjir dan komposting sampah organik, sedangkan untuk sampah anorganik, sudah punya Bank Sampah yang bekerjasama dengan Bank Sampah Induk milik Pemprovsu. “Kita berharap, Pemerintah Kota mewajibkan tiap rumah tangga dan perkantoran membuat biopori ini,” harap Rektor.
Rektor mengatakan, bahwa kegiatan kampanye biopori di 100 Sekolah/Madrasah ini sekaligus sebagai salah satu sumbangan dalam rangka pekan PRB (Pengurangan Risiko Bencana) Nasional yang akan dilaksanakan pada 28-29 Oktober ini. Salah satu kegiatan yang dianjurkan BNPB adalah kegiatan The Power Of 100. Kegiatan-kegiatan yang berdampak positif terhadap pengurangan risiko bencana, dengan jumlah masing-masing kegiatan 100 unit, yang diharapkan dapat menularkan ide-idenya kepada masyarakat luas.
Sejauh ini para pimpinan sekolah dan guru-guru sangat antusias dan berterimakasih kepada USM-Indonesia, dan berjanji akan berusaha membuat biopori tambahan di lingkungan sekolah dan rumah masing-masing.
Kegiatan pembuatan Biopori ini sudah berlangsung sejak 16 Oktober lalu, dan masih terus berlangsung hingga saat ini, sampai 100 sekolah. Beberapa SMA di Kota Medan yang telah siap adalah SMA Negeri 2, SMA Negeri 12, SMA Negeri 17, SMA Santo Yosep, SMA Dharma Bakti 1, SMA Swasta Mulia Pratama, SMK Sentra Medika, dan SMA Swasta Almanar. *(Humas/Karmel Simatupang)