Belajar Menangani Jenazah saat Darurat
Mencari korban tanah longsor. (Foto: ANTARA FOTO/Anis Efizudin)
Jakarta, CNN Indonesia — Sebuah pesawat jatuh menimpa pemukiman warga di Jatinangor, Sumedang. Banyak korban meninggal dunia. Tim dari Palang Merah Indonesia pun segera meluncur ke lokasi untuk melakukan identifikasi para korban.
Tapi jangan buru-buru cemas. Itu hanya simulasi yang dilakukan oleh sejumlah anggota PMI saat mengikuti pelatihan manajemen jenazah dalam situasi darurat, yang berlangsung di Pusdiklat PMI Pusat Jatinangor, Kabupaten Sumedang, beberapa waktu lalu.
Serangkaian praktik dilakukan dalam simulasi. Peserta mensimulasikan dengan penuh keseriusan dan mendapatkan observasi langsung oleh pemateri dari PMI, ICRC, dan Tim DVI Mabes Polri.
“Ini salah satu rangkaian dari kegiatan lokalatih manajemen jenazah dalam situasi darurat yang digelar, untuk memberikan gambaran kondisi sebenarnya kepada peserta dalam penanganan di lapangan ketika diminta bantuan dalam menangani situasi korban bencana masal saat darurat,” kata Istianasari, Kepala Subdivisi Kesehatan Darurat PMI Pusat.
Pada saat pelatihan, para peserta dibagi empat kelompok besar, yaitu tim logistik yang bertugas menyiapkan seluruh kebutuhan dan peralatan seluruh anggota tim, seperti Alat Pelindung Diri (APD), kantung jenazah, serta peralatan pendukung lainnya.
Lalu tim asesmen, untuk melakukan penilaian keadaan tempat kejadian musibah serta memastikan keamanan. Selanjutnya, yang bertugas cukup berat yaitu, tim pemulihan yang bertugas untuk melakukan pemulihan terhadap korban meninggal, yang terdiri dari pelabelan korban, dokumentasi serta evakuasi jenazah dengan berkoordinasi dengan DVI.
Sedangkan tim yang keempat adalah tim dukungan keluarga yang terdiri dari layanan Pemulihan Hubungan Keluarga dan Dukungan Psikososial, yang bertugas menerima pelaporan untuk masyarakat yang kehilangan anggota keluarganya dan memberikan dukungan kepada keluarga yang mencari informasi anggota keluarganya yang kemungkinan menjadi korban.
Manager Forensik ICRC Asia Fasifik, Jacqueline R. Fernandez yang melakukan obervasi pada saat simulasi salut dengan komitmen anggota PMI yang melaksanakan simulasi. Dia mengakui, pelayanan manajemen jenazah dalam darurat ini tidak bisa semua orang melakukannya.
“Ini sebagai awal pembuka meningkatkan hubungan baik antara ICRC, PMI dan DVI dalam memperkuat manajemen jenazah saat darurat,” kata Jacqueline.(ded/ded)
Sumber:https://student.cnnindonesia.com/edukasi/20171127144256-445-258373/belajar-menangani-jenazah-saat-darurat/