Pemindai Kesehatan Memungkinkan Diagnosis Dini Borok Diabetes
Studi WHO tahun 2014 menyimpulkan ada 400 juta orang di seluruh dunia menderita diabetes. Salah satu dari banyak komplikasi diabetes adalah borok kaki, yang kalau tidak diobati bisa menyebabkan amputasi, dan acapkali menyebabkan kematian. Tapi pemindai sederhana baru yang dikembangkan di Inggris bisa memberi peringatan penting bagi dokter yang ingin mencegah borok itu.
Perangkat pemindaian ini disebut DFirst, mencari tempat-tempat yang meradang di kaki penderita diabetes.
Ada daerah peradangan yang bisa mengarah pada borok kaki. Jika tidak diobati, borok itu bisa menjadi penyebab utama amputasi karena diabetes.
Robert Simpson dari Laboratorium Fisik Nasional mengatakan, “Jika diamputasi, sayangnya kemungkinannya sampai 50 persen akan meninggal dalam waktu dua tahun dan sampai 80 persen meninggal dalam waktu lima tahun.”
Kerusakan saraf karena diabetes bisa mempengaruhi kemampuan untuk merasakan sakit. Banyak pasien tidak bisa merasakan bisul pada tahap awal. Menggunakan pemindai, daerah peradangan yang terasa hangat akan muncul dalam warna merah terang.
“Jadi yang kita punya ini adalah kamera thermal/pengukur panas. Ini sensitif terhadap inframerah yang berkaitan erat dengan suhu, jadi alat ini memberi peta suhu,” jelas Robert.
Diperkirakan 25 persen penderita diabetes akan mengalami borok kaki. Ini adalah masalah yang dialami di seluruh dunia dan di Inggris mempercepat amputasi.
“Ada 140 amputasi setiap minggu, jadi hampir satu setiap jam, 80 persen di antaranya disebabkan oleh masalah kaki. Jadi jika direnungkan jika menderita borok dan harus beristirahat di tempat tidur selama sembilan bulan, maka anda akan diamputasi, ini sangat berdampak bagi hidup Anda,” tambah Robert.
Sejauh ini dokter mencari daerah peradangan ini dengan menggunakan pemindai yang tidak dapat memantau seluruh kaki, sehingga daerah-daerah yang bermasalah terlewatkan.
“Sekitar 100.000 orang di Inggris saat ini menderita borok, mereka kemungkinan besar akan terkena borok lain. Apa saja yang bisa kita lakukan untuk merawatnya lebih baik dan atau memberi perubahan hidup bagi penderita sangat penting bagi kita,” jelasnya.
Dfirst versi ini telah dicoba selama dua tahun, dan pembuatnya berharap pada akhirnya alat ini bisa menjadi sekecil ponsel pintar. [my/lt]
Sumber:https://www.voaindonesia.com/a/pemindai-kesehatan-memungkinkan-diagnosis-dini-borok-diabetes/4128927.html