Dosen USM-Indonesia Bantu Pengembangan Usaha Kerangbulu
USM-Indonesia | Dosen Universitas Sari Mutiara Indonesia melakukan Pengabdian Masyarakat di Desa Pematang Cengkal, Kecamatan Tanjungpura, Kabupaten Langkat, Sabtu (30/9/2023).
Pengabdian Masyarakat ini merupakan bagian dari program Tri Dharma Perguruan Tinggi bagi dosen USM-Indonesia. Tim yang berpartisipasi pada Pengabdian Masyarakat ini diantaranya Lia Rosa Veronika Sinaga, Rosa Veronika Sinaga, SKM, M.KM; Drs. Malemta Tarigan, M.Si; apt. Yosy Cinthya Eriwati Silalahi, S.Farm, M.Si dan 5 mahasiswa USM-Indonesia.
“Kegiatan ini dilakukan terhadap istri-istri nelayan untuk mengisi waktu, dan mendapatkan inovasi baru dalam membuat produk dari kerang. Dengan melatih istri-istri nelayan untuk membuat abon dari kerangbulu, diharapkan dapat menambah UMKM yang ada di Indonesia. Sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat Pematang Cengal,” ungkap Lia, baru-baru ini. Selain diolah menjadi kerang rebus dengan bumbu kacang nenas yang biasa dijual oleh pedagang kerang, dapat juga diolah menjadi abon kerang. Keuntungan abon kerang, mempunyai umur simpan yang lebih lama. “Abon kerang biasanya memiliki umur simpan yang lebih lama daripada kerang segar ataupun beku. Ini membuatnya lebih praktis untuk di simpan dan dijual dalam jangka waktu yang lebih lama,” jelasnya lagi. Lebih lanjut dia menuturkan, keuntungan lainnya adalah kemudahan dalam penyimpanan dan pengiriman.”Abon kerang lebih mudah disimpan dan dikirim, daripada kerang segar yang memerlukan pendinginan. Ini membuatnya lebih sesuai untuk distribusi jarak jauh atau pengiriman. Selain itu, dapat ditambahkan varian rasa. Abon kerang dapat dibumbui dengan berbagai bumbu dan rempah-rempah, sehingga memberikan varian ras yang beragam. Ini dapat menarik lebih banyak konsumen yang mencari variasi dalam cita rasa,” kata Lia.
Lia juga mengatakan, proses pengolahan abon kerang melibatkan pemrosesan panas yang membunuh bakteri dan mikro organisme berbahaya.Sehingga, abon kerang cenderung lebih aman dari segi kebersihan, dibandingkan dengan kerang segar yang rentan terhadap kontaminasi. Menurutnya, abon kerang juga tidak memerlukan banyak persiapan sebelum dikonsumsi. Ini membuatnya praktis untuk dinikmati sebagai camilan atau tambahan dalam berbagai hidangan. “Abon kerang dapat digunakan dalam berbagai hidangan, termasuk nasi, mie, kudapan, atau sebagai tambahan dalam salad. Ini memberikan fleksibilitas dalam penggunaan produk ini dalam berbagai resep,” sebut Lia.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi bagi dosen USM-Indonesia. “Dengan mewujudkan dosen mengajar di luar kampus, dan mahasiswa dapat belajar untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dan dapat menerapkan ilmunya dalam menyiapkan produk yang tahan lama, tapi tetap mempunyai nilai gizi dan tanpa pengawet,” pungkas Lia.