Penutupan Pelatihan BTCLS USM-Indonesia
USM-Indonesia| USM-Indonesia melaksanakan penutupan pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) di Ign. Washington Purba Hall USM-Indonesia, Sabtu (22/07/2023).
Kegiatan Ini dihadiri oleh Wakil Rektor III USM-Indonesia Ns. Johansen Hutajulu, AP, S.Kep, M.Kep, Ph.D; Wakil Dekan FFIKES Ns. Erwin Silitonga, S.Kep, M.Kep, Ka. Prodi S1 Keperawatan Ns. Marthalena Simamora, M.Kep, Ka. Prodi D3 Keperawatan Ns. Flora Sijabat, S.Kep., MNS, dosen serta para mahasiswa. Turut Hadir juga Tim Gadar Medik Indonesia.
Kegiatan yang bertujuan untuk memberikan pembekalan kepada mahasiswa Profesi Ners dan Prodi D3 Keperawatan sebelum terjun langsung ke lapangan ini dilakukan selama 1 minggu terhitung dari tanggal 15 – 22 Juli 2023 yang di ikuti hampir 200 mahasiswa.
Pelatihan BTCLS sendiri merupakan pelatihan wajib sebagai salah satu persyaratan yang harus dimiliki oleh seorang perawat yang bekerja di rumah sakit. Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) adalah tindakan untuk memberikan pertolongan pada korban bencana atau gawat darurat guna mencegah kematian atau kerusakan organ sehingga produktivitasnya dapat dipertahankan setara sebelum terjadinya bencana atau peristiwa gawat darurat. Tujuan dari pelatihan BTCLS ini untuk mempersiapkan petugas perawat yang siap dan handal agar mampu menangani pasien-pasien dengan kasus trauma dan kardiovaskuler, sehingga dapat menekan tingkat kecacatan maupun kematian akibat kasus trauma dan jantung.
Wakil Rektor III USM-Indonesia Ns. Johansen Hutajulu, AP, S.Kep, M.Kep, Ph.D dalam arahanya menyampaikan Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dikembangkan sedemikian rupa sehingga diharapkan peserta atau mahasiswa memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam mencegah kematian atau cacat yang mungkin terjadi, menggunakan pendekatan system dan holistic termasuk penggunaan teknologi maju. “Pelatihan BTCLS merupakan program pelatihan yang akan memberikan keterampilan skill bagi perawat dalam kondisi emergency sehingga diharapkan perawat akan siap melakukan tugas dan tanggung jawabnya dalam berbagai kondisi kegawat daruratan, khususnya lulusan (output) bagi mahasiswa Profesi Ners dan Prodi D3 Keperawatan” Ujarnya. Tim Gadar Medik Indonesia juga mengumumkan mahasiswa peserta terbaik. Semoga mahasiswa Profesi Ners dan Prodi D3 Keperawatan mempunyai daya saing baik secara administrative dan kemampuan dalam berkompetisi dalam dunia kerja.