PERPUSTAKAAN Universitas Sari Mutiara (USM) Indonesia memiliki 24 ribu koleksi. Perpustakaan ini menjadi sumber refensi dan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa perguruan tinggi di Jalan Kapten Muslim tersebut. Demikian dikemukakan Pustakawan Perpustakaan USM Indonesia Kerisman Halawa SSI di kampus tersebut, pekan lalu. ‘’Ada 24 ribu koleksi, termasuk 11 ribu judul buku. Perpustakaan di Sari Mutiara nyaman. Perpustakaan ini terus berkembang didukung fakultas dan universitas,’’ ucapnya.

Kehadiran pustakawan amat penting dimana terkadang muncul kesimpangsiuran informasi. ‘’Yang bisa memberikan pemahaman tersebut, diantaranya adalah para pustakawan,’’ jelasnya.

Kerisman Halawa yang berasal dari Nias Selatan ini juga berbagi pengalaman saat kuliah di Program Studi Perpustakaan dan Sains Informasi USM Indonesia. ‘’Para dosen, profesional. Selain teori, kami didalami dengan praktik,’’ imbuhnya.

Diakuinya, program studi ini agak langka. Padahal prospek kerjanya luas. ‘’Lulusan perpustakaan itu bukan sekadar jaga buku. Alumni prodi ini ada yang jadi sekretaris dan pegawai perbankan,’’ ungkap Kerisman Halawa.

Sedangkan Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial (FEIS) USM Indonesia Heri Enjang Syahputra SE MAk menambahkan Program Studi S1 Perpustakaan dan Sains Informasi FEIS USM Indonesia kedepannya akan semakin diminati lulusan SMA sederajat. Apalagi, lanjut dia, prodi perpustakaan pada perguruan tinggi swasta di Sumut hanya ada di USM Indonesia.

‘’Lulusan prodi ini selain bekerja di perpustakaan, juga banyak bekerja pada bagian pengarsipan dan dokumentasi perkantoran. Peluang kerjanya lebih besar,’’ sebut dekan. Ia menambahkan dengan nomenklatur baru perpustakaan dan sains informasi menjadi prodi ini berkembang.

‘’Tak sebatas menyusun buku dan katalog, juga dipelajari perpustakaan digital dan e-book. Yang lebih banyak tahu akses e-book adalah lulusan perpustakaan,’’ katanya. Heri Enjang Syahputra SE MAk menambahkan bahwa dengan berkembangnya bigdata di era digital, diperlukan banyak lulusan program studi perpustakaan.