Cara Aman Minum Jamu dan Obat Pelangsing untuk Turun BB
Ilustrasi. Ahli gizi memberikan beberapa saran agar konsumsi obat dan jamu pelangsing tetap aman di tubuh. (Pixabay/stevepb)
CNN Indonesia | Jumat, 19/02/2021 06:21 WIB
Jakarta, CNN Indonesia —
Iklan obat pelangsing tidak kalah menjamurnya dengan iklan peninggi badan serta pembesar payudara di media sosial. Tak hanya media sosial, bahkan di televisi pun Anda pasti pernah menemukan penurun berat badan praktis termasuk hanya dengan minum secangkir teh.
Menurut Guru Besar Pangan dan Gizi IPB, Ali Khomsan, banyak sekali jamu, herbal, atau obat pelangsing yang beredar tetapi semua memiliki kinerja kurang lebih serupa.
“Herbal itu kan bisa menekan nafsu makan sehingga asupan enggak terlalu tinggi. Kalau coba herbal lalu merasa kenyang lebih lama, silakan dicoba. Diet itu individual, ada yang cocok dan ada yang enggak cocok,” ujar Ali saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (16/2).
Dia lantas memberikan beberapa saran agar konsumsi obat dan jamu pelangsing tetap aman di tubuh.
1. Jajal selama sebulan
Usahakan mengonsumsi obat dan jamu pelangsing selama sebulan. Ini dengan catatan, saat kali pertama dikonsumsi obat tidak menimbulkan efek samping berarti.
Jika berat badan turun setengah kilogram selama seminggu, ini terbilang baik meski tidak begitu dirasakan tubuh. Mungkin Anda cukup sulit mendeteksi karena rata-rata timbangan berat badan satuan terkecilnya kilogram sehingga tidak sensitif untuk mendeteksi penurunan 0,5 kilogram.
Menurut Ali, sebulan terbilang ideal untuk melihat penurunan berat badan dan bisa terdeteksi timbangan berat badan.
2. Perhatikan dampaknya pada tubuh
Obat dan jamu pelangsing tak jarang mengklaim diri mampu menekan nafsu makan. Namun ketika nafsu makan Anda tidak berkurang, makan tetap lahap, berarti obat dan jamu pelangsing tidak cocok Anda konsumsi.
“Di sini proses metabolisme diperlambat. Artinya, pemecahan karbohidrat lambat, ada kesan kenyang lebih lama. Biasanya habis makan terus ngemil, tapi dengan konsumsi ini keinginan untuk itu berkurang,” jelasnya.
Kemudian, cek jika tubuh merasa lemas, loyo hingga aktivitas terganggu. Ini berarti konsumsi obat atau jamu pelangsing sebaiknya dihentikan. Nafsu makan Anda ditekan tapi malah membuat Anda tidak produktif.
3. Cek penurunan berat badan
‘Janji’ penurunan berat badan drastis dalam waktu tertentu mungkin terdengar menggiurkan. Ali menekankan jangan sampai diet mengganggu aktivitas dan membuat kita kekurangan gizi.
“Ketika penurunan berat badan ekstrem, terlihat terlalu kurus itu mengakibatkan orang muda tapi penampilan kayak orang tua. Intinya keseimbangan, jangan sampai kekurangan gizi seperti vitamin, mineral, protein,” katanya.
Sementara itu, penggunaan obat dan jamu pelangsing bisa membuat orang ketergantungan. Menurut dia, obat-obatan seperti ini jadi semacam rem nafsu makan. Saat rem ini diambil, nafsu makan bisa kembali seperti sedia kala sehingga tetap aman menerapkan diet ideal dan bertahap.
“Kalau mau diet, harus ada niat dalam hati. Seringkali diet itu tidak berhasil dengan baik kalau nit kurang kokoh, bisa tergoda lingkungan lalu konsumsi makanan berlebih,” katanya.
Dia lanjut mengatakan, “Diet itu bukan sesuatu yang individual, perlu dukungan keluarga, teman kos, jadi mereka tahu kita diet sehingga tidak pamer makanan dan mempengaruhi kita mengonsumsi makanan.”
sumber:https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210216154840-260-606942/cara-aman-minum-jamu-dan-obat-pelangsing-untuk-turun-bb