AS Buat Aplikasi, Deteksi Orang yang Sedang Terinfeksi Corona
Ilustrasi Covid-19. (iStockphoto/BlackJack3D)
CNN Indonesia | Jumat, 27/11/2020 18:43 WIB
Jakarta, CNN Indonesia —
Ketika kasus virus corona SARS-CoV-2 melonjak drastis di Amerika Serikat (AS), para pejabat kesehatan negeri paman Sam itu memanfaatkan ponsel untuk membantu memperlambat penyebaran Covid-19.
Berkat teknologi yang tersedia di ponsel iOS dan Android, masyarakat di AS bisa mendapatkan pemberitahuan atau notifikasi di beberapa negara bagian jika dekat dengan seseorang yang terinfeksi Covid-19.
Peringatan datang melalui aplikasi departemen kesehatan negara bagian yang menggunakan teknologi Bluetooth untuk mendeteksi apakah seseorang telah melakukan kontak dekat dengan ponsel orang yang terinfeksi corona.
Aplikasi ini hanya memberi tahu pengguna setelah mereka terpapar dan dapat mencegah orang lain terinfeksi jika pengguna melakukan tindakan pencegahan seperti karantina mandiri setelah menerima peringatan.
Bagaimana notifikasi ini bekerja?
Perangkat iPhone dan Android pada aplikasi itu berisi kode anonim yang terus berubah serta mengirimkan ‘ping’ ke ponsel terdekat melalui Bluetooth. Supaya pemberitahuan pemaparan efektif, bagi pengguna Android harus mengaktifkan Bluetooth dan mengunduh aplikasi pemberitahuan Covid-19.
Sementara di iPhone sudah dimasukkan ke dalam pengaturan, meskipun pengguna harus membuka notifikasi dan memastikan peringatan ketersediaan aktif.
Ketika seseorang yang menggunakan fitur tersebut dinyatakan positif terkena virus corona, ia akan mendapatkan PIN dari petugas kesehatan. Lalu ia akan mendapatkan peringatan untuk memberi tahu segera melakukan karantina mandiri.
Setidaknya sudah ada 15 negara bagian AS yang telah memiliki aplikasi semacam ini.
Misalnya Alabama, Colorado, Connecticut, Delaware, Michigan, Minnesota, Maryland, Nevada, New Jersey, New York, North Carolina, North Dakota, Pennsylvania, Virginia, Wyoming dan ibu kota negara Washington DC.
Maryland merupakan salah satu negara bagian AS yang meluncurkan aplikasi tersebut pada 10 November dan sudah lebih dari 1 juta orang telah mendaftar.
Lantas, muncul pertanyaan. Apakah informasi di dalam ponsel akan aman dari kode anonim? Melansir CNN, aplikasi tidak mengumpulkan data tentang pengguna maupun lokasinya.
Tidak seperti sistem notifikasi aplikasi yang muncul di awal pandemi yang menggunakan GPS dan melacak lokasi seseorang. Sistem Bluetooth diklaim membantu menjaga privasi dan anonimitas di antara pengguna.
“Bluetooth ‘memantulkan’ sinyal dari ponsel lain yang dekat dengan Anda, bukan untuk melacak lokasi Anda, Tidak perlu khawatir lokasi mereka dilacak,” kata Steve Waters, pendiri Contrace Public Health Corps, yang memberikan panduan tentang pelacakan kontak Covid-19.
“Prosesnya sepenuhnya anonim dan tidak mengumpulkan informasi pribadi apa pun,” tambahnya.
sumber:https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20201127175730-185-575485/as-buat-aplikasi-deteksi-orang-yang-sedang-terinfeksi-corona