Delegasi Universitas Sari Mutiara Indonesia Hadiri iHSEP 2019 di Bangkok Thailand

Delegasi Universitas Sari Mutiara Indonesia tiba di Bandara Don Mueang Bangkok Thailand berjumlah 4 orang yang terdiri dari Taruli Rohana Sinaga (Dekan FFIKes), Ns. Rinco Siregar, S.Kep, MNS (Kaprodi Ners), Ns. Johansen Hutajulu, AP, S.Kep, M.Kep (Ketua Komite Etik Penelitian) dan Florimta Ari Sebayang (Kepala KUI) dalam menghadiri acara International Conference on Advancement in Health Science Education and Professionals 2019 (iHSEP), Synergy and Reform for Better Health in Celebration oh the Royal Coronation Ceremony, The Miracle Grand Convention Hotel, Bangkok, Thailand, November 11-13, 2019.

Dalam kegiatan ini Universitas Sari Mutiara Indonesia mendapat undangan untuk menjadi Chair dan Co-Chair dalam International Conference on Advancement in Health Science Education and Professionals 2019 (iHSEP). Selain itu pertemuan ini juga sebagai tindak lanjut untuk melakukan kerjasama dalam penandatanganan MoU dengan Praboromarajhanok Institute. Rektor Universitas Sari Mutiara Indonesia Dr. Ivan Elisabeth Purba, M,Kes akan datang langsung menghadiri dan menandatangani MoU tersebut. Menurut beliau, Universitas Sari Mutiara Indonesia menuju gerbang pendidikan Internasional dari segala disiplin ilmu. Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa negara yang terwakilkan dari beberapa institusi yang salah satunya adalah Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang mana Prodi Ners FFIKes Universitas Sari Mutiara Indonesia adalah anggota dari AIPNI.

Pada hari pertama delegasi dari Universitas Sari Mutiara Indonesia setelah melakukan registrasi mendapat jamuan makan malam sekaligus menyaksikan kebudayaan lokal yaitu festival Loy Krathong. Loy Krathong merupakan istilah dalam bahasa Thai yang berarti ‘menghanyutkan keranjang’. Sesuai tradisi yang berlaku festival ini dirayakan saat bulan purnama pada bulan keduabelas kalender tradisional Thailand. Saat itu warga akan membuat krathong (keranjang hias) untuk dihanyutkan di sungai, kolam, atau danau. Krathong-krathog ini dibuat dari daun pisang berhias lilin dan bunga-bunga segar. Di zaman modern ini krathong juga dibuat dari styrofoam atau roti (agar krathong habis dimakan ikan).

Setelah menyaksikan kebudayaan lokal tersebut dilanjutkan dengan makan malam di dalam Boat River Walk yang sangat meriah. Berbagai jenis tarian etnik juga tersaji dalam acara tersebut.

Redaksi

Ns. Johansen Hutajulu, AP, S.Kep, M.Kep