MEDAN- Business and Economic Asia Pacific (BESIPA) kembali menggelar seminar nasional dalam rangka pelaksanaanThe 2nd BESIPA Conference bekerjasama dengan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Sari Mutiara Indonesia (USM-Indonesia) di Medan setelah The 1st BESIPA Conference di Universitas Gajayana (Malang) pada tahun 2018 yang lalu.
Seminar yang bertemakan “Business and Economic in Industry 4.0 Era” ini diselenggarakan di USM-Indonesia tepatnya di Hall Ign. Washington Purba pada tanggal 3 s/d 5 Juli 2019. Adapun tujuan kegiatan ini untuk menginternalisasikan hal-hal yang terkait dengan revolusi di era industri 4.0 dalam bisnis dan ekonomi sehingga akademisi mampu menjadi role model pendidik dan peneliti di era digitalisasi dan membangun jejaring yang dapat membentuk terciptanya lingkungan yang mendorong tumbuhnya inovasi dan kreativitas dalam menghadapi era ini.
Seminar nasional ini menghadirkan pembicara dari kalangan akademisi dalam negeri, seperti Prof. Dr. Dyah Sawitri, M.M dari Universitas Gajayana (Malang), Prof. Dr. Rahmawati, M.Si., Ak., CA dari Universitas Sebelas Maret (Surakarta), dan Dr. Rini Indahwati, SE., Ak., M.Si., CA dari Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Pendidik (IAI KAPd) Sumut.
Peserta seminar juga berasal dari berbagai Perguruan Tinggi (PT) yang ada di Indonesia dimulai dari yang paling timur yaitu dari Pulau Sulawesi seperti, Universitas Gorontalo dan Universitas Hasanuddin (Makasar). Terdapat juga PT dari Pulau Kalimantan yaitu STIE Indonesia yang ada di Banjarmasin. Selanjutnya PT yang terdapat di Pulau Jawa yaitu Universitas Gajayana (Malang), Universitas Brawijaya (Malang), Universitas Muria Kudus, Universitas Sebelas Maret (Surakarta), Universitas Islam Batik (Surakarta), Universitas Slamet Riyadi (Surakarta), Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas PGRI (Yogyakarta), dan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Serang). Peserta dari Pulau Sumatera terdapat dari STIE Purna Graha (Pekanbaru), Universitas Negeri  Medan, Universitas  Methodist Indonesia (Medan), Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (Medan), Universitas Harapan (Medan), Universitas Prima (Medan), Universitas Quality (Medan), STIE Sultan  Agung (Pematang siantar),dan USM-Indonesia (Medan). Semua PT tersebut di atas akan melaksanakan penandatanganan MoU dengan BESIPA. Selain dari kalangan akademisi terdapat juga peserta dari kalangan praktisi yaitu dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkunham) Banten beserta dengan sejumlah mahasiswa.
Acara ini dibuka oleh Suwarno, SE., M.Ak., Ak., CA., CIBA, selaku ketua BESIPA. Setelah pembukaan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya (Mutiara Choir USM-Indonesia), doa pembukaan, dan tarian daerah melayu “sekapur sirih” (UKM Tari USM-Indonesia). Ketua panitia, Rosanna  Purba, SE., M.Si sebelum menyampaikan laporannya ia mengawali dengan memberikan pantun sapaan sebagai ucapan selamat datang dan sambutan hangat kepada para pembicara dan peserta yang datang dari berbagai daerah di nusantara. Ia menjelaskan bahwa seminar ini merupakan kerjasama Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial USM-Indonesia bekerjasama dengan BESIPA. Beliau menambahkan bahwa peserta yang  datang didominasi oleh peserta dari luar sumatera, seperti Gorontalo, Makasar, Banjarmasin, Malang, Kudus, Surakarta, Yogyakarta, dan Serang.
Sebagai pembicara pertama, Prof. Dr. Dyah Sawitri, M.M menyampaikan materi yang membahas tentang strategi diversifikasi produk makanan ringan khas Trenggalek guna meningkatkan daya saing di era SDGs dengan menggunakan bisnis model canvas. Ia mengatakan bahwa tantangan UMKM produsen makanan khas Trenggalek terkait dengan permodalan, bahan baku, perbaikan kualitas, bentuk, rasa, dan kemasan makanan, pemasaran, SDM, akses informasi, kemampuan menyusun strategi dan model bisnis yang akan berpengaruh terhadap orientasi pasar dan daya saing di tingkat global. Beliau menawarkan model bisnis canvas yang sesuai dengan kebutuhan UMKM di Trenggalek.
Selain pembahasan mengenai strategi diversifikasi produk dalam meningkatkan daya saing masyarakat,  dalam seminar ini juga dipaparkan mengenai dampak revolusi industri 4.0 dalam pendidikan akuntansi yang disampaikan oleh Prof. Dr. Rahmawati, M.Si, Ak., CA. Menurutnya industri akan terus berkembang, sehingga membutuhkan inovasi yang  berasal dari kualitas manusia yang tentunya sangat tergantung pada lembaga pendidikannya. Era revolusi ini akan memberikan dampak terdapatnya revitalisasi dalam sistem pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran mandiri yaitu pembelajaran yang tidak berpusat pada dosen lagi karena dosen hanya sebagai fasilitator dan menerapkan konsep outcome based education.
Dr. Rini Indahwati, SE., Ak., M.Si., CA, merupakan pembicara terakhir pada seminar ini. Beliau berasal dari IAI (IkatanAkuntan Indonesia) Kompartemen Akuntan Pendidik (KAPd) Forum Dosen Akuntansi Perguruan Tinggi Sumut. Materinya membahas tentang peranan KAPd  dalam meningkatkan kualitas pendidikan akuntansi di era revolusi industri 4.0. “Pada saat ini terdapat beberapa jenis model bisnis dan pekerjaan yang sudah terkena dampak dari arus era digitalisasi. Oleh karena itu, lulusan akuntansi harus memiliki keunggulan kompetitif yaitu cognitive abilities, system skills, complex problem solving, content skills, dan process skills”, lanjut Dr. Rini.
Selain kegiatan seminar, dilaksanakan juga kegiatan presentasi paper dari submit paper pemakalah yang sudah disetujui oleh panitia penyelenggara. Berdasarkan hasil penilaian dari para reviewer atas presentasi pemakalah, maka ditetapkan tiga best paper yang diraih oleh Dr. Hj. Deswita Herlina, SE., MM dan Dr. Hj. Iis Ismawati, SE., M.Si dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Best Paper 1), Prof. Dr. Rahmawati, M.Si, Ak., CA, dkk dari Universitas Sebelas Maret dan Universitas PGRI Yogyakarta (Best Paper 2), dan Andriani Kusumawati, S.Sos., M.Si., DBA dari Universitas Brawijaya (Best Paper 3).
Acara ini dilanjutkan dengan penyerahan cenderamata kepada para pembicara dan moderator yang diserahkan oleh Wakil Rektor II  USM-Indonesia, Idawati Purba, SE., M.Si., dan penyerahan hadiah kepada para best paper. Disela-sela acara yang sedang berlangsung, ditampilkan juga pertunjukan dari Mutiara Choir dan UKM Tari USM-Indonesia yang disambut antusias oleh para peserta.
Acara ini diakhiri dengan kata penutup dari Suwarno, SE., M.Ak., Ak., CA., CIBA, selaku ketua BESIPA. Beliau mengucap syukur atas terselenggaranya acara ini dengan baik dan berharap agar acara The 3rd BESIPA Conference yang rencananya akan dilaksanakan di Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 2020 yang akan datang dapat terlaksana dengan baik pula. Ia juga mengucapkan terimakasih kepada USM-Indonesia selaku panitia penyelenggara BESIPA tahun 2019 ini. Setelah acara selesai, USM-Indonesia memfasilitasi peserta melaksanakan city tour untuk menikmati suasana kota Medan di malam hari. Esoknya dilanjutkan dengan tour ke Danau Toba dan sekitarnya. (Mental)