Seorang pasien penderita hepatitis dirawat di sebuah rumah sakit di El Sereif, Darfur utara, Sudan (foto: ilustrasi).

Pada malam menjelang Hari Hepatitis Sedunia, Badan Kesehatan Dunia PBB (WHO) menghimbau peningkatan aksi untuk mengakhiri Hepatitis B dan C menjelang tahun 2030. WHO mengatakan tujuan itu bisa dicapai dengan meningkatkan diagnosa, perawatan dan pencegahan penyakit itu yang bisa menyebabkan kematian akibat cirosis dan kanker hati.

WHO melaporkan virus Hepatitis B dan C berdampak pada 325 juta orang dan menyebabkan 1,34 juta kematian tahun 2015. WHO menghimbau agar ancaman kesehatan masyarakat itu diberantas dengan mengurangi infeksi baru sampai 90% dan kematian sampai 65% menjelang 2030.

Para pejabat WHO mengatakan hal itu bisa dilakukan jika negara menunjukkan kemauan politik dan berinvestasi pada peralatan yang tersedia untuk memberantas ancaman penyakit itu di dunia. Mereka megatakan epidemi Hepatitis B terutama melanda kawasan Afrika dan Pasifik barat dan bisa dicegah dengan memvaksinasi bayi terhadap penyakit itu.

Mengenai Hepatitis C, Gottfried Hirnschall, direktur Program HIV dan Hepatitis Global, WHO mengatakan sudah banyak perubahan dalam pengobatan penyakit ini.

Hirnschall mengatakan kepada VOA sampai empat tahun lalu tidak ada pengobatan yang baik bagi Hepatitis C yang menewaskan hampir 400 ribu orang setiap tahun.

“Kemudian kita saksikan perubahan besar. Obat-obatan baru tiba beredar di pasar dan merupakan obat-obatan yang sangat baik. Dampak sampingnya sangat terbatas. Kita hanya perlu menggunakannya selama tiga bulan dan 95 % penderita sembuh. Dan bagi mereka yang tidak sembuh pada putaran pertama sekarang bahkan ada pilihan-pilihan yang bisa kita berikan bagi mereka,” ungkapnya.

Hirnschall juga mengatakan bahwa perubahan besar dari ketersediaan obat-obat baru itu, pada awalnya, terhambat oleh biayanya yang besar, 84 ribu dolar untuk pengobatan selama tiga bulan. Tapi ia mengatakan biaya di negara-negara berkembang sekarang sudah turun menjadi antara 260 sampai 280 dolar.

Survei 28 negara yang terimbas sekitar 70 % hepatitis global memperoleh temuan, upaya-upaya untuk memberantas hepatitis sudah semakin cepat berlangsung. Survei itu mengatakan hampir semua negara sudah membentuk komite pemberatasan tingkat tinggi dan lebih dari separuh mengalokasikan dana untuk mempercepat proses itu. [my/jm]

 

 

Sumber : https://www.voaindonesia.com/a/3968816.html