FDA Setujui Obat Leukemia Yang Dikembangkan Celgene, Agios
Kantor Pusat Badan Obat-obatan dan Makanan AS atau FDA di Silver Spring, Maryland. FDA menyetujui obat leukemia yang dikembangkan oleh Celgene Corp. dan Agios untuk pasien-pasien Leukemia Myeloid Akut. (Foto:dok)
Badan Obat-obatan dan Makanan Amerika Serikat atau FDA pada hari Selasa (1/8) telah menyetujui pengobatan secara oral yang dikembangkan oleh Celgene Corp dan Agios untuk pasien-pasien Leukemia Myeloid Akut dengan mutasi genetik langka.
Seperti dilansir kantor berita Reuters, obat dengan merk Idhifa akan dijual dengan harga bulanan $24.872, kata Celgene melalui surat elektronik. Menurut catatan Celgene, pasien menjalani terapi rata-rata selama 4,3 bulan saat percobaan berlangsung untuk mendapatkan persetujuan dari FDA.
Harga yang tercantum tidak selalu harga yang harus dibayar oleh pasien. Biaya yang harus ditanggung oleh pasien berdasarkan biaya pengobatan yang ditanggung asuransi kesehatan perorangan dan lama perawatan.
LMA adalah kanker yang mula-mula tumbuh di tulang sumsum dan kemudian berkembang pesat hingga sel-sel darah putih meningkat secara abnormal. Penyakit ini biasanya ditemukan pada orang tua dan jarang terjadi pada orang di bawah umur 45 tahun.
Obat ini mendapatkan persetujuan untuk mengobati pasien-pasien yang dengan mutasi IDH2 yang penyakitnya kambuh atau sulit disembuhkan. Penggunaan obat ini disertai dengan tes diagnostik yang dikembangkan oleh Abbot Laboratories yang dirancang untuk mendeteksi mutasi gen.
“Walaupun produk ini tidak diharapkan akan berdampak besar untuk Celgene,paling tidak ini merupakan persetujuan pertama untuk produk yang dihasilkan dari kemitraan,’’ kata Cory Kasimov, analis dari J.P. Morgan. Kasimov menunjukkan bahwa obat ini menyasar kebutuhan tinggi yang belum terpenuhi.
Rydapt, obat LMA buatan Novartis AG yang baru saja mendapat persetujuan, dijual dengan harga $7.945 untuk 14 hari pengobatan dan $14.990 untuk 28 hari pengobatan.
Namun, pengobatan dari Novartis disetujui untuk pasien-pasien yang baru saja didiagnosis menderita LMA dengan mutasi genetik khusus yang disebut FLT3.
Idhifa adalah terapi pertama dan satu-satunya yang mendapat persetujuan FDA untuk pasien-pasien dengan mutasi IDH2. Kelompok pasien ini berkisar antara 8 hingga 19 persen dari seluruh jumlah pasen LMA. Di Amerika Serikat, angka ini sama dengan 1.200 hingga 1.500 pasien, menurut Celgene.
Leah Rush Cann dari Oppenheimer mengatakan dalam sebuah nota untuk kliennya bahwa obat ini akan menghasilkan pendapatan sebanyak $1,4 miliar pada tahun 2021.
Diperkirakan sekitar 21.380 kasus baru LMA akan terdiagnosa pada tahun 2017 dan pada tahun ini juga, diperkirakan 10.590 pasien akan meninggal akibat penyakit ini, menurut perkiraan dari Masyarakat Kanker Amerika. (fw/ww)
Sumber : https://www.voaindonesia.com/a/fda-setujui-obat-leukemia-yang-dikembangkan-celgene-agios/3968886.html